'HORSEMEN'
Pemain: Dennis Quaid, Zhang Ziyi, Clifton Collins Jr., Chelcie Ross, Peter Stormare
Oleh: Fatchur Rochim
Menjadi single parent saja sudah cukup sulit apalagi harus menjalani karir sebagai polisi yang kadang tak menyisakan banyak waktu buat aktivitas lain. Tapi Aidan Breslin (Dennis Quaid) tak bisa memilih. Ia adalah seorang polisi dan ia harus menjalankan tugasnya dengan baik walaupun di hati kecilnya ia ingin meluangkan lebih banyak waktu buat kedua putranya.
Alex Breslin (Lou Taylor Pucci) sebagai anak tertua terpaksa mengambil alih tugas menjadi ayah dan mengasuh Sean Breslin (Liam James), adiknya. Di saat Aidan ingin memperbaiki hubungan ayah-anak ini, muncul kasus pembunuhan sadis yang harus ia tangani. Dari penyelidikan awal, Aidan yakin bahwa akan ada empat pembunuhan lagi karena sang pembunuh sepertinya mengutip sesuatu dari Alkitab sebagai dasar pembunuhan yang ia lakukan.
Munculnya Kristen (Zhang Ziyi), putri angkat dari salah seorang korban pembunuhan, kemudian membawa sedikit titik terang dalam penyelidikan Aidan. Ternyata Kristen punya andil dalam peristiwa pembunuhan berantai ini namun yang membuat Aidan khawatir adalah bahwa ada kemungkinan pembunuhnya bukan hanya satu atau dua orang saja. Di duga ada empat pembunuh yang saling terkait dalam kasus misterius ini.
Kalau mau jujur, film ini sebenarnya tidak menawarkan apa pun yang baru. Film-film sebelumnya sudah pernah mengangkat tema yang sama walaupun mungkin tidak sama persis. Cara penyajiannya pun tak terlalu istimewa karena ketegangan terjaga dengan baik hingga film mencapai puncaknya. Tapi itu tidak sepenuhnya salah dari sang sutradara karena ide dasar dari film ini pun sebenarnya tak terlalu fresh.
Kalaupun ada sisi menarik, sebenarnya justru adalah sub plot tentang kondisi keluarga Aidan Breslin yang berantakan. Kalau sebagai polisi, Dennis Quaid tak terlalu meyakinkan, justru sebagai seorang ayah yang berusaha menyeimbangkan antara kerja dan keluarga aktor ini tampil lebih prima. Didukung dengan penampilan dua aktor muda, Lou Taylor Pucci dan Liam James yang tak bisa disepelekan, sub plot ini justru terasa lebih menggigit ketimbang alur utamanya.
Tapi sebenarnya yang paling parah dari film ini adalah penampilan Zhang Ziyi yang benar-benar buruk. Zhang seolah tak bisa mendalami karakternya yang memang cukup kompleks sehingga yang terlihat hanyalah teks naskah yang dibacakan tanpa dukungan emosi yang memadai. Kalau mengingat track record Zhang yang cukup panjang, sepertinya bahasa adalah kendala utama yang dihadapi Zhang dalam film ini. Bisa saja aktris ini sebenarnya tak mampu menampilkan emosi dari bahasa yang tidak terlalu akrab di lidahnya.
0 komentar:
Posting Komentar